Nuansa Remaja

Blog Remaja Indonesia

Cerpen Seru: The Pursuit Of Love #2

"Tapi aku masih mencintaimu, kenapa kita harus putus? Apa salahku?" isak gadis itu pilu.

"Salahmu hanya satu! Kau tidak bisa memberikan apa yang aku inginkan!" lelaki itu bergegas pergi tapi si gadis menarik lengannya.

"Jangan seperti ini.. Aku mohon.."

"Aku tidak bisa! Mulai hari ini, jangan hubungi aku lagi, anggap saja kita tidak pernah bertemu.. Lagipula aku akan pergi keluar negeri" ucapan lelaki itu seketika membuat gadis yang memegang lengannya itu meluruh ke lantai, tangisnya pecah dan dengan teganya lelaki itu meninggalkannya. Daniel segera bersembunyi dibalik tumbuhan besar yang ada di dekatnya ketika lelaki itu keluar. Setelah memastikannya benar-benar sudah jauh, Daniel mengintip kedalam. Gadis itu masih duduk di lantai dan menangis.

"Ck, dramatis!" gumam Daniel sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ia baru saja berniat pergi tapi entah kenapa, rasanya ingin sekali menghampiri gadis yang sedang menangis itu. Dan dengan langkah santai, Daniel masuk kedalam ruangan dan menghentikan langkahnya didepan gadis tersebut.

"Kau.. Kau kembali.. Aku tahu, kau masih mencintaiku.." kening Daniel mengernyit mendengar gumaman gadis itu ditengan isakannya. Tiba-tiba gadis itu berdiri lalu menangkup wajahnya dan menarik kepalanya, dan dengan sedikit menginjit, gadis itu sukses mendaratkan bibirnya di bibir Daniel. Daniel terkejut, matanya seketika melotot. Jantungnya berdebar begitu kencang. Apa yang dilakukan gadis ini, haa.. Menciumnya?

Daniel mendorong gadis itu menjauh dan gadis itu langsung melotot kaget ketika melihat bibir yang baru saja diciumnya itu bukanlah milik lelaki yang baru saja memutuskannya tadi melainkan milik lelaki yang sama sekali tak di kenalnya.

"Kyaaa!!" gadis itu menjerit kencang lalu menampar keras pipi Daniel. Daniel yang shock karena ciuman gadis itu tadi menjadi bertambah shock saat tamparan itu mendarat mulus dipipinya. Memberi efek perih yang membuatnya harus meringis.

"Dasar laki-laki gila! Tidak tau malu!" seru gadis itu penuh amarah. Dengan segera ia berjalan meninggalkan Daniel. Daniel yang tak terima dipanggil sebagai laki-laki tak tau malu itupun segera mengejarnya.

"Hey! Kenapa jadi kau yang marah-marah padaku hah? Ini bukan salahku! Jelas-jelas kau yang melakukan itu padaku, kenapa justru kau yang menamparku hah?!" Daniel terus mengoceh sambil mencoba meraih lengan gadis itu namun usahanya tak kunjung berhasil karena gadis itu berjalan dua kali lebih cepat darinya.

"Kau ini benar-benar aneh ya?! Yang seharusnya marah itu aku! Kau sudah seenaknya menci~" ocehan Daniel seketika terhenti karena gadis itu tiba-tiba berbalik dan membekap mulutnya. Daniel meronta-ronta tak jelas tapi gadis itu tak kunjung melepas bekapannya.

"Awas jika kau berani bicara seperti itu lagi! Aku akan memotong mulutmu yang bocor itu! Mengerti?!" ancam gadis itu. Daniel terpaksa mengangguk karena tak mau kehabisan nafas.

Gadis itu lekas melepas bekapannya lalu menendang betis Daniel sekuat tenaganya. Daniel meringis kesakitan sambil membungkuk memegangi kakinya. Gadis itu segera berjalan cepat, meninggalkannya tanpa menoleh sedikitpun.

"Dasar kau gadis gila!" teriak Daniel sambul memandang punggung gadis yang kian menjauh itu dengan tatapan penuh dendam.

Sebuah tepukan tiba-tiba mendarat dipundak Daniel, lelaki itu segera menoleh dan mendapati Reina sedang berdiri di belakangnya sambil mengemut permen loly kesukaannya.

"Kau dicampakkan wanita lagi?" tanya Reina dengan muka santai. Daniel menatapnya penuh amarah lalu menyeret tangan gadis itu, membawanya menuju mobil yang terparkir di depan gerbang.

***

"Kau kenal gadis itu?" tanya Daniel sambil menyetir tanpa konsentrasi penuh sedikitpun.

Reina berlagak seolah-olah sedang berpikir padahal tidak sama sekali.

"Kelamaan!" teriak Daniel kesal. Reina tertawa kecil dan kembali mengemut permennya.

"Aku tidak tau, aku tidak melihat mukanya!" kata Reina. Daniel mendesah.

"Aku akan mencarinya!"

"Sebegitu dendamnya kah? Biasanya kau senang dengan perempuan agresif yang menciummu duluan!"

"Ah, kau tidak mengerti.. Dia itu.. Tidak ikhlas, dia ingin mencium laki-laki yang memutuskannya itu, bukan aku!"

"Salahmu sendiri, muncul di saat seperti itu! Makanya jangan suka menguping!"

Daniel mengerucutkan bibirnya dan memukul stir mobil dengan tangannya.

"Tenanglah, akan ku bantu cari tahu jika kau memang ingin bertemu dengannya lagi" ucap Reina menawarkan.

"Bagaimana ciri-cirinya?" tanya Reina kemudian. Daniel terdiam, nampak sedang mencoba mengingat-ngingat ciri-ciri gadis tadi.

"Pendek!"

Reina seketika tertawa, setelah sekian lama berpikir hanya itu yang dapat disebutkan Daniel.

"Hanya itu?"

"Entahlah, sepertinya rambutnya agak panjang dan warnanya coklat kemerahan, kulitnya putih dan.. Cukup cantik" ucap Daniel. Reina menatapnya serius lalu mendekatkan mulut ke telinganya.

"Pertemuan pertama yang berkesan!" bisiknya. Daniel menatapnya kesal. Tapi gadis itu malah tertawa dengan santainya.

"Akan kucari gadis itu untukmu"


Artikel Menarik Lainnya

0 Responses to “Cerpen Seru: The Pursuit Of Love #2”

Posting Komentar