Nuansa Remaja

Blog Remaja Indonesia

Cerpen Sahabat : Puisi Cinta Untuk Sahabat

Cerpen Sahabat : Puisi Cinta Untuk SahabatCerpen Sahabat : Puisi Cinta Untuk Sahabat ~ Hmmm, Pagi sobat Nuansa Remaja kali ini saya dapat kiriman  Cerpen lagi nih,Cerpen dari Kak Fitria Haryani, pada gak sabar ya pengen lihat cerpen nya? langsung aja ya \(^_^)/

“Argggggghhhh ,,,, Kok gag selesaii siih “ Gerutu Sharma kesal sambiil menghepaskan badan kekasurnya yang empuk...  dengan tatapan menerawang di lihatnya kertas-kertas yang berserakan dikamarnya. Kertas yang berisi coretan-coretan tangan Sharma. Di ambilnya selembar kertas yang masih tergeletak pasrah dimeja belajarnya, sekilas ia pandangii,, namun dengan secepat kilat Sharma meremas-remas kertas ditangannya dan membuangnya begitu saja bergabung dengan tumbukan kertas lainnya. Sebenarnya nbukan hal yang sulit baginya untuk menciptakan kata-kata indah disebuah kertas,,, hanya butuh waktu beberapa meniit, tapii kali ini entah mengapa Membuat sederet kalimat indah begitu sulit bagi Sharma. Tetapi ini berbeda, Sharma ingin nantinya puisii buatanya menjadii salah satu juara tingkat Kabupaten, ditambah lagii banyak masalah yang sedang dipikirkannya.....
Salah satunya masalah dengan Vita sahabatnya, sahabatnya sejjak duduk dibangku SD hingga sekarang. Hanya masalah sepele sebenarnya, namun Sharma tak bisa menerimanya, ditambah lagii dengan sikap Vita yang membuatnya semakin kesal. Masalahnya hanya karena Vita jadiian dengan cowok yang Sharma Taksir dari SMP, konyol memang, tapi inilah Sharma, namun bukan hanya itu yang membuat Sharma pusiing 7 keliling,,, sikap Vita mulai berubah. Dulunya yang kalo kemana-mana mereka slalu berdua, gag pernah terpisahkan, namun sejak masalah itu Vita mulai menjauh. Tapi tidak hanya itu yang membuat Sharma makin kesel dengan Vita,, letak permasalahannya Vita tau sejak awal Sharma menyukai Dimas ( Pacar Vita ), namun seperti tidak menghiraukan perasaan Sharma Vita malah Jadian dengan Dimas. Permasalahnnya tidak akan menjadi serumiit ini andai saja Vita tidak mengetahui perasaan Sharma dari awal.

    Sekilas Sharma melirik jam dinding milikinya,, waktu menunjukan pukul  16.30. seketika Sharma bangun dari tempat Tidurnya, berdiri mondar-mandi tak karuan. Diliriknya piano yang terletak tak berdaya dipojok kamarnya,tanpa fikir panjang dihamirinya piano tersebut. Dengan gesit dimainkanya not demi not dengan indah,  dan tak teraasa waktu menunjukan pukul  18.30.

                                                                                ◊◊◊◊

    Pagii yang cerah,burung berkicauan dengan merdu. Sharma berjalan dikoridor-koridor sekolah, bergegas menuju perpustakaan ingin menyelesaikan puisinya, tiba-tiba Sharma berpapasan dengan Vita,, Sikap Vita sangat jauh berbeda dari biasanya. Jangankan untuk menegur Sharma, melihat Sharmapun ia enggan. Kejadiian itu membuat Hati Sharma menjadi kesel, sebenarnya kejadian itu sudah agak Sharma lupakan sejak semalam,, namun sikap Vita yang cuek membuat kekesalan Sharma kian memuncak.
“ Ah bodooo “ umpat Sharma ketika berpapasan dengan Vita
Dengan bergegas Sharma pergi meninggalkan Vita,, tiba-tiba langkahnya terhenti, ada sesuatu yang mengganjal dihatinya. Sharma ingat kalau puisinya belum jadi dan batas pengumpulan tinggal 2 hari lagi. Dengan tergesa-gesa Sharma berlari menuju perpustakaan, namun tiba-tiba dia menabrak seorang cowok  dan Sharmapun terjatuh
“Ups sorry....” Ujar Sharma sambil berusaha berdiri
“ Gag apa-apa lagi “ jawab cowok itu sambil mengulurkan tangannya berusaha untuk membantu Sharma, Sharmapun menerima uluran tangan cowok tersebut.
“ kamu gag apa-apa?” tanya cowok itu lagi
“ Gag apa-appa kok. Sante ajja” Ujar Sharma sambil bersiap-siap meninggalkan cowok itu
“ Ya udah ya aku buru-buru,, bye.....”
“ Tunggu dulu,,,,,” cegat sang cowok sambil menarik tangan Sharma
Sharma hanya diam melihat cowok tersebut menarik tangannya
“ Idih,,,, berani-beraninya nih cowok pegang tangan gue...” Batin Sharma
“ aduch inii orang kayak baru lihat....” Batin Sharma bingung
“ hallo...” panggil cowok itu sambil melambaikan tangannya didepan wajah Sharma yang membuat sharma kaget,,,,
“ Ah Appa’’?  tanya sama kebingungan
Cowok itu hanya tertawa melihat tingkah Sharma yang kebingungan. Sharmapun memasang wajah kesal.
“ soryy “ mohon cowok tersebut
“ Muriid baru ya? Tanya Sharma asal
“ Ich kok tau.....” tanya cowok itu dengan tampang lucu
“ taulah,, orang muka loh baru kelihatan disekolah ini juga....”
“Hahahaha,,, kenalin gue Satria” Ujar cowok itu memperkenalkan diri sembari tertawa
“ Aku Sharma,,, udah ah,, aku buru-buru.... bye” Ujar Sharma sambil meninggalkan cowok itu.
Satria tidak menghalangi Sharma,, dia hanya memandangi Sharma hingga Sharma tak telohat dari pandangannya lagi.

                                                                            ◊◊◊◊

        Tinggal tersisa satu hari lagi batas pengumpulan lomba menulis puisi. Sharma mulai berusaha keras untuk menyelesaikan karya terbesarnya. Tapi, kali ini ada yang berbeda. Lebih mudah dan lebih luar biasa karena bantuan Satria. Sejak saat mereka bertabrakan dikoridor kelas mereka semakin akrab bahkan bisa dibilang sahabat. Dimana ada Sharma pasti ada Satria. Mereka sahabat bagaikan kepompong, selalu mengisi disaat suka dan duka.
    Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, puisi yang digarap Sharma dan Satriapun rampung. Betapa senangnya hati Sharma, begitupun dengan Satria
“wah...wah... sahabatku ini memang berbakat yah...” Puji Satria
“hehehe,,,, makasii yah Sat...”ujarku nyengir
“ Sante ajja Shar....” balas Satria sambil mengacak sayang rambut Sharma.

                                                                      ◊◊◊◊

    Hari demi hari mereka lalui bersama. Waktu begitu cepat berlalu. tak terasa harii pengumuman lomba sudah didepan mata. Dengan gemetar Sharma menantii surat pemberitauan siaapa yang menjadi pemenang lomba.
“ Hufhhttt... kapan sih....” Gerutu Sharma tak sabaran sambil berjalan mondar-mandir dihadapan Satria
“Sabar Shar...” Ujar Satrya menenangkan
“ aku dah gg bisa sabar lagii. Udah lima jam kita nunggu,,, belum juga keluar”
“mau gimana lagi...” ujar Satria pasrah

Selang beberapa jam, tiba-tiba guru BP menghampiri Sharma dan meneyerahkan surat pengumuman. Hati Sharma tak karuan. Dengan gugup dia membuka surat itu

Kepada Sharma Lestari Putri....

    Selamat  anda meraih Juara 1 lomba menulis Puisi dengan Judul
“PUISI CINTA UNTUK SAHABAT “

Kepada saudari kami ucapkan SELAMAT

    Hati Sharma serasa dilangit ketujuh, tidak sia-sia pengorbanannya selama ini, tidak sia-sia usahannya selama ini. Namun tiba-tiba Sharma menjadi sedih, dia teringat akanVita. Ia puisi itu memang dia persembahkan untuk Vita. Sahabat tersayangnya. Namun disaat dia bahagia, Vita tak ada. Satria yang melihat ekspresi wajah Sharma berubah langsung menengakannya
“Shar.... selamat yah...” ujar Satria gembira
“Makasih Sat,,, tapi ada yang kurang,,, semua ini gag akan lengkap tanpa adanya Vita...” UCAP Sharma sedih
“Aku tau Shar....kamu yang sabar yah”hibur Satria
Sharma hanya mengangguk mengiyakan.
                                                                               ◊◊◊◊

    Kemenangan Sharma dalam memenangkan Lomba sudah tersebar diseantero sekolah.. bahkan isi puisi dan maksud puisi yang dibuat Sharma sudah tersebar. Tak da yang tidak mengetahuinya. Teman-teman Sharma banyak yang memberi selamat.

“ Selamat yah Shar...”ujar Dion
“Teraktirannya nih...”Ujar yang lain tak kalah hebohnya memeberikan sejuta selamat pada Sharma
Ketika sedang asyik mereka bercanda, tiba-tiba Vita datang
“Hai Shar... selamat yah...”Ujar Vita malu-malu
Tanpa pikir panjang lagi Sharma langsung memeluk Vita. Vita menangis. Yang lain melihat kejadian tersebut langsung menghindar, tak ingin ikut terlibat dalam drama persahabatan Sharma dan Vita, kecuali Satria masih tetap berdiri disitu,

“Aku minta maaf Shar,, aku terlalu bodoh nyia-nyiain kamu” ujar Vita terbata-bata
“aku juga ta,, Aku sayang sama kamu,, aku buat Puisi itu hanya untuk kamu” ujar Sharma
“Aku tau Sharma, aku juga sayang kamu “ ucap Vita sembari menghapus air mata Sharma,
sharma tersenyum, “Oh ya Vit, kenalin nih sahabat baru kita, Satria...”

“Satria...”ucap Satria sambil mengulurkan tangannya
“Vita....”
“Nah sekarang kita semua Sahabat, sahabat sejati.” Ucap Sharma sambil merangkul ke-2 sahabatnya.



Sumber image : http://pertapan.info/wp-content/uploads/2011/11/Sahabat-Sejati.jpg

                                           --- THE END ---


Biografi Penulis
NAMA : NURFITRIA HARIYANI
UMUR : 18
PENDIDIKAN : MAHASISWA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
ASAL : LOMBOK, NTB


Artikel Menarik Lainnya

0 Responses to “Cerpen Sahabat : Puisi Cinta Untuk Sahabat”

Posting Komentar