Nuansa Remaja

Blog Remaja Indonesia

Cerpen Cinta : Loving Kiss Part 15

Aku segera berlari ke ruang kesehatan dan secepatnya naik ke atap setelah mengambil kotak p3k secara sembunyi sembunyi agar tidak ketahuan petugas, aku takut di introgasi mau ku apakan kotak p3k ini. Ah, bisa panjang urusannya.

Nafasku terengah engah begitu memijakkan kaki dilantai atap. Sambil mengatur nafas, kucari Tan di segala sisi atap ini dan ku temukan ia sedang duduk di bangku sambil mual mual. Aku segera menghampirinya.

"kemana saja kau? Mau aku mati di sini baru kau datang? Mana airnya?cepat cuci tanganku, aku sudah tidak tahan! Oya apa kau punya minyak wangi? Bau anyir ini sangat membuatku mual"

"sepertinya aku lupa bawa air"

"apa?cepat ambilkan!!" Tan berteriak sampai aku harus tutup kuping. Dahsyat sekali suaranya.

"tunggu sebentar!" aku langsung lari menuju kantin. Bayangkan saja, harus bolak balik turun tangga sambil lari lari. Tapi bagaimanapun aku yang membuatnya begitu jadi aku juga yang harus tanggung jawab.

Dikantin aku membeli sebotol air mineral lalu kembali ke atas. Seperti yang ku duga, ia mengoceh lagi.

"astaga! Kau ambil air dimana? Disungai? Sekalian saja ambil di laut!" ocehnya sebal sambil merebut air itu dari tanganku lalu di basuhkan ke tangannya. Selanjutnya ia menatapku keki.

"kenapa masih pasang tampang bodoh itu di depanku? Kau tidak mau mengobatiku?"

"aku hanya heran kenapa ada laki laki yang lebih cerewet dari nenekku! Kemarikan kepalamu"

"kau bodoh!memangnya kepalaku bisa dicopot! Sini duduk!" Tan menarikku duduk disampingnya lalu mengarahkan kepala belakangnya di depanku. Aku mendesah lalu lekas mengobatinya. Tanpa sepengetahuannya ku gunting sedikit rambutnya agar bisa menempalkan perban. Ah, kalau di tau, ku jamin aku di semprot liurnya.

"selesai!"kataku usai melingkarkan perban di kepalanya. Tan berbalik menghadapku sambil menyentuh nyentuh perbannya.

"kenapa rasanya ada yang aneh?" tanyanya bingung.

"apanya yang aneh?tidak ada!"

"apa aku terlihat jelek? Apa perban ini mengganggu penampilanku? Menurutmu bagaimana? Aku tetap tampan kan? Yah.. Meskipun pada dasarnya tampan tetaplah tampan, tapi aku takut ini kelihat aneh.." aku melongo mendengar kalimatnya barusan. Astaga dia pd sekali, aku saja malu mendengarnya.

Ku akui dia memang sangat tampan, tapi alangkah lebih baiknya jika dia tidak berlebihan memuji dirinya.

"Waa.. Ternyata perban ini membuatku makin keren.." katanya sambil mengaca dilayar ponselnya. Aku mendengus. Sekarang apa lagi? Dia memotret dirinya sendiri sambil bergaya sok imut dg senyuman yg manis? Tuhan.. Masih adakah orang ternarsis di dunia ini selain dia?

"aku bisa gila lama lama berada disini, nikmati hidupmu.. Aku pergi dulu sepertinya sudah waktunya istirahat!" aku melangkah pergi sambil melambaikan tangan padanya tapi ia menarikku kuat sampai aku terduduk di pangkuannya. Lalu Jpret! Aku mendongak tak percaya.

"a-apa yang kau lakukan?"

"kau berat!" bukannya menjawab pertanyaanku, dia malah mendorongku menyingkir dari pangkuannya. Aku menatapnya marah sambil berkacak pinggang.

"kenapa kau lakukan itu?cepat hapus fotonya.."

"wah,kau jelek sekali!lain kali jika berfoto dg ku bergayalah yang manis agar tampak serasi!"

"hapus!" bentakku berusaha merebut ponselnya tapi dia dengan lihai mengelakkannya.

"heh, kau tidak punya malu ya? Mau merebut ponselku? Enak saja!"

"kubilang hapus foto itu!"

"kenapa harus ku hapus? Ini kan ponselku, hakku mau menghapus atau tidak"

"tapi ada wajahku disitu!"

"ada wajahku juga!sudahlah biarkan foto ini ku jadikan koleksi, pergilah sana!"

"apa kau bilang koleksi? Tidak! Hapus sekarang juga!" aku kembali berusaha merebut ponselnya, Tan mengelak lagi ia berdiri di atas bangku dan menjulurkan lidahnya padaku.

"jahat kau setan!" kataku menarik narik bajunya. Tan menjerit dan hilang keseimbangan lalu terjatuh menimpaku, dan bibirnya mencium pipiku entah sengaja atau tidak. Aku menjerit lalu mendorongnya menjauh.


Artikel Menarik Lainnya

0 Responses to “Cerpen Cinta : Loving Kiss Part 15”

Posting Komentar