Nuansa Remaja

Blog Remaja Indonesia

My Life bagian 4

Tak lama, kami pun sampai. Aku langsung turun dari
motor Kevin. Cewe yang ada di tempat parkir,
langsung berbicara yang tidak-tidak. Mulai dari
cewek ganjen, pacar jadi-jadian, atau apalah. Aku
yang mendengar itu pun hanya terus berjalan tanpa
menanggapi pernyataan gosip-gosip itu. Sampai,.....

Part 4


Sampai.... Kevin merangkulku dan membuat cewek-cewek tadi tambah menatapku sinis.''Ngapain sih lo? Ngerangkul-ngerangkul gue lagi! Liat tuh tatapan sinis penggemar lo! Emang loe sapa? Hah?'' ucapku emosi dan melepaskan rangkulan Kevin itu.''Tenang dong sayang. Mereka gak akan marah kok.'' ujarnya tanpa malu.'Ngapain lo manggil gue sayang? Emang gue pacar lo?'' tanyaku sinis ''nanti. Sedang proses.'' ucapnya santai. Aku pun langsung masuk ke kelas tanpa menanggapi omonganya dan langsung melemparkan tasku ke meja.


JJJJ

Bel pulang pun berbunyi. Aku langsung pergi dari kelas tanpa mendengarkan ocehan dari mulut Kevin itu. Tapi, perkataan Kevin barusan, menghentikkan langkahku. Dan respon, aku langsung berbalik.''Apa maksud lo? Maksud Kak Ryan nyuruh lo buat ngejaga gue? Apaan sih? Gue gak ngerti.'' ujarku. Kevin hanya diam dan menarik tanganku menuju motornya dan menyuruhku untuk naik ke motornya. Aku pun naik dengan ogah-ogahan. Tak lama kemudian, kami sampai di, taman? Ngapain kita ada di sini? Akupun hanya diam dan mengikuti Kevin menyusuri taman ini. Akhirnya kita sampai di tengah taman dan di sana ada sebuah bangku. Kevin langsung duduk dan mengisyaratkan untuk aku duduk disebelahnya. Aku pun duduk disebelahnya dan Kevin berkata ''Apakah kau ingat taman ini?'' ucap Kevin. Aku mengingat-ingat apakah aku pernah kesini. Tapi, nihil. Aku tak mengingat apapun. Otakku terus bekerja sampai

Flash Back
''Hey, ayo kita duduk di sini. Sebentar lagi, kita akan menyaksikan matahari tenggelam. Tepat dihadapan kita. Cepat. Apakah kamu senang?'' tanya seorang cowok yang sedang menunggu jawabannya dariku. Aku hanya mengangguk dan menyenderkan kepalaku ke bahunya.''Semoga hari ini, menjadi hari yang paling terbaik dan menyenangkan dalam hidupku.'' ujarnya lagi.

''Rifki? Sekarang kamu di mana?'' ucapku dengan nada sedih.''Ya, aku pernah ke taman ini dengan sahabat kecilku. Rifki namanya. Kenapa kau menanyakan itu?'' tanyaku
''aku menanyakan itu karena aku rindu dengan gadis yang pendiam tetapi ceria. Gadis yang selalu membuatku tersenyum. Gadis yang menurutku gadis yang kuat dan pintar. Bukan gadis yang emosional, jutek, pemarah, pembenci,pembangkang,dll. Gue pengen lo berubah, dan menjadi gadis yang imut, lucu,penurut,kuat, dan apa yang gue tadi bilang. Dan, Rifki itu gue.'' ucapnya lembut.''Lo bukan Rifki ! Lo juga gak berhak menasehati gue! Apa karena yang lo bilang tadi, gue bisa percaya lo Rifki? Hah? Gak semudah itu lo ngaku sebagai Rifki. Menurut gue, lo hanya Kevin yang membawa sial buat gue!'' ucapku emosi dan meninggalkan taman itu.


Aku terus berlari sampai aku tiba di rumah. Aku langsung menuju kamarku dan meluapkan tangisanku di kamarku tanpa memperdulikan kak Ryan yang memanggilku. Kak Ryan pun masuk dan ''Ada apa? Kenapa kamu nangis? Coba ceritain deh. Siapa tau kak Ryan bisa bantu.'' ujarnya. Aku hanya diam dalam tangis dan memeluk kak Ryan.''Kak, sebenarnya, apa sih hubungan kakak sama Kevin? Please, jujur sama Angel.'' ucapku di sela-sela tangisku.''Sebenarnya,







Sebenarnya apa ya? Ayoo ikuti terus ceritanya. Mohon maaf jika ada kesalahan typo dan tulisan.


Artikel Menarik Lainnya

0 Responses to “My Life bagian 4”

Posting Komentar