Nuansa Remaja

Blog Remaja Indonesia

My Life bagian 5

Aku terus berlari sampai aku tiba di rumah. Aku
langsung menuju kamarku dan meluapkan
tangisanku di kamarku tanpa memperdulikan kak
Ryan yang memanggilku. Kak Ryan pun masuk dan
''Ada apa? Kenapa kamu nangis? Coba ceritain deh.
Siapa tau kak Ryan bisa bantu.'' ujarnya. Aku hanya diam dalam tangis dan memeluk kak Ryan.''Kak,
sebenarnya, apa sih hubungan kakak sama Kevin?
Please, jujur sama Angel.'' ucapku di sela-sela
tangisku.''Sebenarnya,

Part 5

''Sebenarnya... Kamu ingat orang yang kakak sukai?'' tanyanya ''Fera?'' tanyaku ''yap. Dia itu sodaranya Kevin. Kevin membantu kakak untuk mendapatkan Fera. Tapi, tanpa setahu Kakak dan Kevin, Fera sudah mempunyai pacar di Amerika. Dan sekarang, dia sudah pindah ke Amerika dan memiliki keluarga yang baru. Kakak mohon ke Angel. Hargailah Kevin. Kevin sering membantu kakak. Apa adik cantik ini tak mau membantu kakak?'' ujar kakakku
''Ya deh kak.... '' ucapku memasang wajah cemberut ''jangan cemberut dong. Cantiknya ilang loh.'' ujarnya. Aku hanya tersipu malu.


''Kakak tau Rifki?'' tanyaku kemudian ''tau. Yang waktu itu suka main sama kamu kan? Kenapa?'' tanyanya ''Kevin itu mengaku bahwa dia itu adalah Rifki.'' ucapku ''masa? Bagaimana ceritanya? Kok bisa?'' tanyanya dengan wajah bingung.''Aku juga nggak tau kak. Maka dari itu, aku mohon ke kakak untuk mencari tahu itu semua. Aku mau semuanya jelas. Aku kangen sama Rifki. Sudah beberapa tahun ini aku tak bertemu dia.'' ujarku. Tak terasa butiran-butiran kristal jatuh dari mataku.''Ya Angel. Sabar. Kakak pasti mencari tahu itu semua. Jangan nangis lagi.'' ujarnya. Aku hanya mengangguk dan menuju kamar mandi untuk membasuh mukakku.


Kevin P.O.V

Esoknya, seperti biasa. Aku menjemput Angel lagi. Hari ini, aku ingin menyelesaikan semua masalahku. Dalam perjalanan, aku terus berfikir bagaimana caranya untuk menjelaskan semuaya ke Angel.''Aha! Akhirnya dapet juga idenya'' ujarku senang.

Sesampainya di rumah Angel. Aku langsung disambut oleh Kak Ryan.''Pagi Kak.'' sapaku ''pagi.'' sapanya ''Angelnya ada Kak?''tanyaku ''ada. Tunggu sebentar ya.'' ujarnya yang langsung meneriakkan kata ''Angel. Ada yang jemput tuh.'' tak lama kemudian, Angel pun membuka pintu rumah dan menghampiriku dan Kak Ryan.

''Mau ngapain lo kesini? Mau ngericuhin hidup gue lagi?'' tanyanya penuh amarah
''Gue cuma mau ngejelasin semuanya.'' ujarku tenang
''Okey. Jelasin semuanya di sini!'' ucapnya sedikit membentak
''Tapi, lebih baik kita ngejelasinnya jangan di sini.'' ujarku
Kak Ryan yang melihat adegan adu mulut aku dan Angel pun, langsung melerainya.''Udah Ngel. Ikut Kevin aja. Dia pasti punya penjelasannya kok. Dengerin dulu. Dengan kepala dingin.'' ujarnya. Angel pun dengan ogah mengangguk dan naik ke motorku dan aku pun langsung menjalankan motorku ke taman kemarin.


Angel P.O.V

Ngapain lagi dia jemput gue? Ngapain juga dia bawa gue ke taman ini? Heuhhh... Cowok sialan! Bikin gue pusing aja tau gak. Dia juga bawa gue ke tempat masa lalu gue. Haduhhh tambah pusing nih otak gue. Setelah sampai di tengah taman, aku langsung duduk tepat di samping dia.

Kevin P.O.V

''Angel, maafin aku ya. Kemarin, aku sudah lancang. Aku akan menjelaskan itu semua.'' ujarnya ''....'' diam tak ada jawaban. Aku pun terus melanjutkan omonganku.
''Kamu kenal yang namanya Rifki kan? Sebenarnya, Rifki itu aku.'' ujarku
''Bagaimana bisa? Nama lo itu Kevin! Bukan Rifki!'' ucapnya penuh amarah.
''Dengerin gue dulu. Nama gue itu Kevin Putra Rifkiya. Nama belakang gue ada Rifkinya kan?'' tanyanya
''Okey. Kalau lo Rifki, kenapa lo ganti nama jadi Kevin? Kenapa lo gak pake nama masa lalu lo?'' ujarnya sedikit tenang sambil menahan tangis
''Gue gak pake nama Rifki karena gue punya kenangan yang tidak menyenangkan. Dulu,

Flash back
''Ki, kamu kenapa?'' ucap ibuku sambil memegang tubuhku yang hampir jatuh
''Bu, aku pusing sekali.'' ujarku lirih sambil memegang kepalaku.
Aku pun di bawa ke rumah sakit terdekat dan difonis bahwa aku menderita Tumor. Aku pun di bawa ke Singapura untuk menjalani pengobatan selama 2 tahun kurang. Karena aku kangen kamu, aku ngerengek pulang ke Indonesia. Asalnya aku bukan sekolah di sekolah kamu kan? Tapi, aku fikir, lebih jauh aku sekolah di tempat yang dulu dan aku memutuskan untuk pindah ke sekolah di tempat aku sekarang. SMA Harapan Bangsa. Supaya lebih dekat dari rumah. Dan, tak kusangka, aku bisa bertemu kamu lagi. Angelica Putri Yasmine. Gadis yang cantik.'' ujarku panjang lebar.
''Jadi, kamu Rifki? Kenapa kamu nggak ngomong kalau kamu mau pindah?'' ujarnya sembari menahan tangis.
''Ya. Angel. Maaf. Gak ada waktu lagi. Tapi, apa kabar sayang?'' tanyaku menghiburnya
''Baik... Aku kangen kamu Rifki.'' ujarnya sambil memelukku.


''Aku pun membalas pelukannya. Sungguh, aku merindukan gadis ini.'' ujarku dalam hati.


Angel P.O.V

''Tak kusangka, aku bertemu Rifki. Cowok yang aku sayangi. Cowok yang bisa membuatku tersenyum setiap saat. Terimakasih, Tuhan. Kau telah mengabulkan permintaanku. Bertemu dengan Rifki.'' ucapku dalam hati. Aku tak bisa membendung butiran-butiran kristal ini. Dan satu-persatu kristal itu jatuh.''I LOVE YOU Rifki.'' ucapku dalam hati ''aku akan selalu menyayangimu. Selamanya.'' ujarku masih dalam hati. Aku terlalu malu untuk mengungkapkannya.

Kevin P.O.V

Kalau Angel lagi nangis, cantik juga.
''Angel, udah ah jangan nangis. Jelek tau gak. Mendingan senyum. Aku akan selalu menjagamu kok.'' ujarku menghiburnya. Angel mendongkakkan kepalanya dan berkata''menjagaku? Bagaimana bisa?'' tanyanya heran dan melepaskan pelukannya.
Aku langsung berjongkok tepat di hadapannya dan mengeluarkan sesuatu dari tasku. Sebuah kalung dan bunga mawar putih.


''Kamu mau nggak jadi pacar aku? Kalau mau, kamu ngambil kalung ini. Dan kalau nggak, kamu mengambil bunga mawar putih ini. Kalau kamu mengambil bunga mawar putih ini, hari ini juga kita terakhir bertemu.'' ujarku
''Aku akan mengambil bunga mawar putih..'' ujarnya memasang wajah yang tidak bisa diartikan. Aku melipat wajahku. Kecewa. Ketika ingin pergi,
''Dan kalung ini. Yes i do. Aku mau menjadi pacar kamu. Supaya kamu selalu menjagaku dimanapun aku berada.'' tambahnya sembari tersenyum manis.
Aku langsung memakaikan kalung ini ke lehernya.''Cantik.'' ucapku sampai tidak ada satu orang pun yang mendengarnya. Tapi, ''Thanks'' ucapnya. Tak kusangka, dia mendengar ucapanku. Padahal, sangat pelan. Aku pun langsung memeluknya. Dia juga membalas pelukanku. Setelah itu, kami banyak bercerita. Masih ditaman itu juga.


Angel P.O.V

Ahhh.... Senangnya... Aku akan selalu menyayangimu Rifki.

''Vin, apakah penyakitmu sudah sembuh?''tanyaku disela-sela obrolan
''Sudah kok.'' ucapnya. Tapi, kulihat di matanya ada keraguan dan kesedihan. Padahal ini adalah moment paling berbahagia menurut kita berdua. Aku pikir.
''Okey. Oh ya, aku memanggilmu Kevin atau Rifki ya?'' tanyaku
''Kevin aja. Supaya keren sedikit. Haha.'' ucapnya sembari tertawa renyah
''Okey deh. Kevin.'' ujarku tertawa juga


Author P.O.V

Tak terasa, sore pun datang. Kevin langsung mengajak Angel pulang.
Mereka pun pulang. Sesampainya di rumah Angel. Angel langsung turun dari motornya Kevin. Angel juga mengucapkan terimakasih dan melambaikan tangannya kepada Kevin.''Hati-hati sayang. Jangan ngebut!'' tambahnya dengan suara lembut. Kevin pun hanya mengangkat jempolnya ke udara dan mengangguk.

Kevin P.O.V

Akhirnya sampai juga di rumah. Aku langsung menuju kamar dan mengingat apa saja yang sudah terjadi tadi pagi hingga sore hari. Maaf Angel, aku tidak bisa mengungkapkan penyakitku yang sebenarnya. Sebenarnya, aku masih sakit. Bahkan, hidupku tinggal beberapa minggu lagi. Bahkan hari pun bisa.
Tiba-tiba kepalaku sakit. Sangat sakit hingga,
''Mamah... Tolong Kevin! Mah! Kepala Kevin sakit! Mamah...'' teriakku dan kesadaranku pun hilang ketika seseorang membuka pintu kamarku.


Author P.O.V

Mamah Kevin pun langsung berlari tergesa-gesa menuju kamar Kevin dan melihat Kevin sudah tak sadarkan diri di lantai dengan hidung mengeluarkan banyak darah. Mamah Kevin pun langsung membawa Kevin ke rumah sakit dan menelpon Ayahnya untuk segera menyusul ke rumah sakit. Di rumah Angel, Angel tidak enak rasa. Seperti ada sesuatu yang terjadi dengan Kevin. Dan dari tadi, saat dia menelpon Kevin, selalu saja tidak diangkat. Menambahkan kekhawatiran gadis itu. Sampai-sampai, Angel pingsan dan mengeluarkan banyak darah dari hidungnya. Di tempat lain. Rumah Sakit. Kevin tak sadarkan diri di ruang UGD. Mamah dan Ayahnya terus saja berdoa kepada-NYA untuk melindungi anak semata wayangnya
melewati masa kritisnya. Akhirnya Kevin sadar dan ''Angel mana? Angel!'' ujarnya dengan berteriak. Mamahnya yang melihat itupun langsung menenangkan Kevin dan mengisyaratkan untuk diam.


Kevin P.O.V

Rumah sakit? Ngapain aku di sini?
''Mah, kenapa Kevin di rumah sakit?'' tanyaku
''Tadi kamu pingsan. Jadi mamah membawamu ke sini. Gimana keadaan kamu? Udah baikkan?'' tanyanya
''Udah kok mah.'' ujarku.
Aku pun mencoba untuk tidur. Karena hari sudah malam.

Angel P.O.V

''Aku di mana kak?'' tanyaku
''Di rumah sakit. Tadi kamu pingsan. Keadaan kamu gimana? Udah enakkan?'' tanyanya
''Udah kok kak. Papah sama Mamah tau Angel di sini?'' tanyaku
''Tau lah. Sebentar lagi mereka nyampe.'' ucapnya.

Dan tak lama kemudian, pintu terbuka dan ada dua orang yang masuk. Papah dan Mamah.
''Bagaimana keadaanmu nak? Masih sakit?'' tanya mamah
''Udah kok. Udah gak sakit lagi. Oh ya, mah? '' ucapku
''Ada apa nak?'' tanyanya
''Maafin Angel ya. Angel suka ngebantah mamah. Angel khilaf. Mama mau maafin Angel kan?'' tanyaku dengan muka sedih
''Mau lah. Mama ngerti kok. Maafin mamah juga ya. Mamah jarang ngejaga Angel.'' ujarnya
''Ya mah.'' ujarku
''Ke papah nggak nih?'' tanya papah
''Haha nggak lah pah. Papah juga. Angel sayang semuanya.'' ujarku

kami pun berpelukan bersama.

Aku pun mencoba untuk tidur. Akhirnya aku tertidur juga. Pagi harinya, aku terbangun. Aku ingat sesuatu, dan...


Ayo.. Dan apa? Haha


Artikel Menarik Lainnya

0 Responses to “My Life bagian 5”

Posting Komentar