Nuansa Remaja

Blog Remaja Indonesia

Cerpen Seru: The Pursuit Of Love #20

"Selama dia jadi sekretarismu.. Kau pasti akan bertemu dengannya setiap hari, aku ragu kau tidak akan jatuh cinta padanya.. Apalagi, dia itu cantik!" ucap Keenan santai, ia kembali melanjutkan langkah menuju parkiran. Daniel terdiam sejenak sampai akhirnya bergegas menyusul.

"Kau pikir aku menyukai seseorang hanya karna dia cantik?" sungut Daniel. Keenan tersenyum.

"Aku sudah tau dari Reina tentang seorang gadis yang menciummu saat kau datang ke kampus untuk menjemput Reina.."

Lagi-lagi Daniel mengerem mendadak langkahnya ketika mendengar penuturan Keenan. Wajahnya langsung menampakkan ekspresi kesal, kesal pada Reina yang menceritakan peristiwa itu pada orang lain.

"Reina bilang kau menyuruhnya mencari gadis itu tapi Reina tidak menemukannya dan kau marah, lalu hari berikutnya, tiba-tiba saja kau memaksa ingin menjemputnya dan kau malah berkeliaran ke fakultas seni! Kau juga tidak menyinggung masalah gadis yang menciummu itu lagi tepat setelah kau merekrut sekretaris baru.. Gadis yang menciummu dan sekretaris baru mu itu orang yang sama kan?" Keenan mengerling menggoda sementara Daniel nampak terdiam.

"Wah, dia cepat tanggap" batin Daniel.

"Untuk apa kau memungut karyawan yang dipecat dari kantorku dan menjadikannya sekretaris jika kau tak suka padanya? Heh! Mana ada seseorang yang dipekerjakan tanpa tes terlebih dahulu? Kau ini mencurigakan! Kau pasti jatuh cinta padanya sejak pandangan pertama kan? Sejak dia menciummu!"

Perkataan Keenan semakin membuat Daniel beku dan tak dapat berkata apa-apa. Jika dipikir-pikir benar juga apa yang dikatakan Keenan. Dia tidak pernah begini sebelumnya, mempekerjakan seseorang tanpa tes, di bagian yang bagus pula. Apalagi ia memberi kebebasan padanya untuk datang pagi jika tidak kuliah dan datang kapanpun jika ada kuliah.

"Tidak mungkin aku suka padanya!" tukas Daniel dalam hati. Ia lalu menoleh kesamping dan tak menemukan Keenan. Ternyata sepupunya itu sudah sampai ke tempat parkir bahkan sudah berada disisi mobilnya. Daniel segera menyusul.

"Kakak tidak mengerti.. Aku mempekerjakannya untuk membuatnya kesal dan menderita! Dia sudah berani-beraninya melecehkanku, selain itu dia juga mengocehiku bahkan menendang kakiku, dia juga menyalahkanku atas kesialan yang menimpanya, padahal aku tidak tau apa-apa! Aku ingin membalasnya.. Membuatnya menderita saat bekerja menjadi sekretarisku!" jelas Daniel meyakinkan. Keenan hanya tersenyum. Ia tahu perasaan Daniel sedang berkecamuk saat ini.

"Kalau begitu, mari kita bertaruh!"

"Bertaruh apa? Memangnya sedang nonton bola!" sungut Daniel.

"Kau mengaku tidak akan menyukainya kan?"

"Tentu saja! Dia itu bukan tipe ku! Benar-benar dibawah standar! Pendek, cerewet, pembangkang, cengeng, dadanya rata! Benar-benar tidak sesuai selera!" tandas Daniel dengan mulut bersungut-sungut. Ia sepertinya sangat bersemangat membicarakan kejelekan Karin.

"Kalau kau tiba-tiba suka padanya bagaimana?"

"Aku akan meninggalkan posisiku sebagai direktur!" sahut Daniel semangat namun di detik berikutnya, lelaki itu menegang.

"Baiklah, kita bertaruh! Dalam waktu satu bulan! Jika kau benar-benar tidak suka padanya, aku akan memberimu sesuatu yang sudah lama kau inginkan! Dan jika kau suka padanya, maka kau akan meninggalkan posisimu sebagai direktur! Setuju?"

Daniel tertegun, hatinya langsung bergejolak aneh. Matanya menatap nanar uluran tangan Keenan yang menunggu persetujuannya.

"Kau takut?" tanya Keenan yang langsung membuat Daniel tersentak.

"Baiklah! Aku tidak akan jatuh cinta padanya bahkan lebih dari satu bulan atau satu tahun!" tandasnya sambil menjabat tangan Keenan. Keenan tersenyum.

"Jangan bohongi perasaanmu! Jika kau sudah mulai menyukainya dan berusaha menutupinya, itu akan menyakitimu! Aku tau persis bagaimana sikapmu saat menyukai seseorang!" usai berkata demikian, Keenan langsung masuk ke mobilnya. Ia lalu menurunkan kaca jendela dan menatap Daniel yang kelihatan bimbang.

"Heh! Jadi ikut tidak? Aku akan mentraktirmu seafood sebelum kau pergi rapat! Cepat ikuti mobilku!" seru Keenan dan Daniel segera pergi menuju mobilnya.

Keenan tersenyum, ia yakin Daniel akan segera jatuh cinta pada Karin karena berdasarkan yang ia lihat, sikap Daniel pada Karin persis seperti sikapnya pada cinta pertamanya dulu. Daniel akan mengusahakan segala cara agar bisa bertemu dengannya setiap hari, lalu bersikap seolah menganiayanya dan selalu membentaknya. Ia juga akan dengan lancar mengocehinya. Seorang gadis tak kan bisa menebak apakah Daniel menyukainya atau tidak tapi Keenan dengan mudah dapat menebaknya.

***

Akibat taruhan gila yang dibuat Keenan. Daniel jadi tidak konsentrasi menjalankan rapat. Ia hanya duduk melamun sambil memikirkan perasaannya terhadap Karin. Ia ragu menyukainya, tapi juga ragu tak menyukainya.

Dan kegalauan Daniel terus berlanjut. Lelaki itu uring-uringan di kamarnya. Berguling-guling tak jelas di atas tempat tidur.

"Bagaimana kalau aku suka padanya? Aku harus berhenti jadi direktur?" keluhnya lalu menjerit kesal.


Artikel Menarik Lainnya

0 Responses to “Cerpen Seru: The Pursuit Of Love #20”

Posting Komentar